Author :
Vhya Syahkuan-za
Main Cast :
- Han Sung Young
-
Kim Jong In
-Xi Luhan
-
Park Chanyeol
-
Goo Jaehee
Genre :
School life, Love Story, etc.
Length :
Captered
Rating :
T (Remaja)
Disclaimer : All Cast is Mix Language. Sorry if Typo. Don't
COPAS!!
Facebook : Vhya Syahkuan-za
Twitter : @vhya_zaElf
Blog : vhyazakpop.blogspot.com
AUTHOR POV
Yeoja
itu turun dari mobilnya dengan anggun dan dengan sombongnya. Semua mata tertuju
padanya. Para namja yang melihatnya mulai berbisik-bisik.
“Omo!
Cantiknya dia.”
“Mmm,
andai dia yeojachingu-ku. Aku akan menjaganya kemanapun dia pergi. Haha.”
Walaupun
mereka berbisik dengan sangat pelan, namun Yeoja itu masih dapat mendengar apa
yang dibicarakan kedua namja yang berada didekat ia berdiri. Yeoja itu menengok
sebentar kearah kedua namja tadi dan sedikit tersenyum. Melihat itu, kedua
namja itu menjadi salah tingkah. Yeoja itu makin geli melihatnya. Dia pun
menghampiri kedua namja itu.
“Annyeong!”
sapa yeoja itu namun dengan nada dingin.
“Eoh,
Mm, An..an..nyeong Sung Young-ssi. A..a..da apa?” jawab namja yang lebih tinggi
dengan gugup.
“Wow!
Bahkan kau sudah tau namaku. Haha. Hei! Lihatlah! Kau ini lelaki! Masa nada
bicaramu bisa gugup seperti itu. Bahkan tanganmu sedikit bergetar. Tenanglah.
Aku bukan Monster yang akan memakanmu.” Jawab yeoja bernama Sung Young itu
dengan nada meremehkan.
“…..”
Kedua namja itu hanya terdiam. Bahkan namja yang lebih pendek sedikit ketakutan
dan hanya menunduk dari tadi.
“Ck,
dengarkan aku! Aku tak suka ada orang yang membicarakan aku dibelakangku.
Bicara buruk maupun baik, aku tetap tidak suka. Jika ingin berbicara sesuatu tentangku,
langsung saja berbicara didepanku. Jangan dibelakangku. Oke, aku sudah selesai.
Sampai jumpa.” Sung Young pun menunjukkan senyum evil-nya yang paling manis.
Setelah itu ia pergi meninggalkan kedua namja itu.
‘Payah’
kata Sung Young dalam hati.
SUNG
YOUNG POV
‘Payah’
kataku dalam hati.
Hm,
aku tidak habis pikir dengan sikap para murid disini. Apa sih yang membuat
mereka suka bergosip? Yeoja maupun Namja tetap saja suka bergosip. Dan yang
membuat aku kesal adalah karena AKU yang menjadi bahan gosip mereka. Mengapa
mereka ingin sekali tau tentangku? Apa itu menarik? Yayaya, aku tau aku adalah
seorang anak dari Han Sung Tae, Orang terkaya di Korea Selatan yang sekaligus
pemilik sekolah ini. Dan 99% orang yang bertemu denganku akan mengatakan bahwa aku
cantik. Bagaimana tidak? Eomma-ku adalah seorang aktris berkebangsaan Kanada
yang cantik, tentu saja itu menurun ke anaknya. Tapi apakah kau tau? Banyak hal
yang aku benci dari kehidupanku yang hampir sempurna ini. Semuanya terlihat
basi dan membosankan. Hanya satu hal yang membuatku merasa tenang dan itu
sangat menyenangkan. Belajar. Mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Tapi
aku yakin , banyak orang diluar sana yang sependapat denganku bahwa belajar itu
membuat hati lebih tenang dan menyenangkan.
Park
Chanyeol. Dialah pria yang membuatku sedikit lebih nyaman belajar. Ya, bisa
dibilang dia penyelamatku. Aku tidak tau akan jadi seseorang seperti apa aku
ini tanpa Belajar. Dia, Chanyeol, selalu mengajariku tentang bagimana menikmati
hidup dengan penuh makna dan bermanfaat. Aku dan Chanyeol adalah murid pindahan
dari Jerman. Kami berdua mendapatkan beasiswa belajar di Jerman ketika kami
masih SMP. Dan sekarang disinilah kami, Kami kembali ke Korea Selatan.
Awalnya
aku senang dapat kembali ke Korea. Tapi itu semua itu berubah ketika aku tahu
betapa terkenalnya aku dan Chanyeol disini. Bahkan kami sudah banyak
dibicarakan oleh guru sebelum pindah kesini. Itu semua karena kami anak jenius.
Sekolah manapun memperebutkan kami. Dan beruntung sekali sekolah ini karena
dapat dua siswa jenius sekaligus. Tentu saja hal ini disengaja, ini adalah
sekolah milik appa-ku. Jadi aku memutuskan untuk masuk ke sekolah ini. Dan
Chanyeol lebih memilih mengikutiku. ‘Kesetiaan seorang sahabat’ katanya saat
ditanya mengapa dia mengikutiku ke sekolah ini.
JONG
IN POV
“Kim
Jong In?” Aku
menengok saat ada yang memanggilku.
“Oh
ya Tuhan. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu lagi. Kau pasti semakin
jenius Park Chanyeol” kataku sambil memukul pundaknya.
“Hehe.
Bisa saja kau. Jangan terlalu berlebihan memujiku. Aku bisa menjadi semakin
sombong. Haha.”
“Ne.
Haha. Bagaimana kabarmu?”
“Bisa
kau lihat sendiri. Aku sehat dan bahagia. Bagaimana denganmu? Sepertinya otot
lenganmu mulai tumbuh. Apakah kau seorang atlet sekarang?"
“Anio.
Hanya seorang Dancer yang selalu ketagihan nge-dance."
“Ooo..
I see. Bisakah kita bertemu di lain waktu? Rasanya sudah lama sekali tidak
bertemu sahabat karibku dulu.” Katanya sambil menyunggingkan sebuah senyuman.
“Tentu
bisa. Kapan?”
“Entahlah.
Jika aku ada waktu. Mm, ige..” kata Chanyeol sambil menyodorkan kartu namanya
kepadaku. Wah hebat sekali dia, masih pelajar tapi sudah memiliki kartu nama.
“Itu
nomor ponselku. Dan berilah nomor
ponselmu agar aku bisa menghubungimu dilain waktu.”
“Baiklah.”
Aku mengetikkan nomor yang ada di kartu nama Chanyeol dan menelfonnya.
“Sudah
terhubung?” tanyaku. Chanyeol menggangguk lalu berpamitan.
AUTHOR
POV
-At
Classroom-
“Apa
kau tau bahwa Han Sung Young akan masuk ke kelas kita?” ucap salah saeorang
yeoja kepada teman temannya.
“Mwo?
Cheongmal?”
“Ne.
aku juga terkejut saat pertama kali mendengarnya.”
“Aku
pasti akan sangat iri ketika melhatnya.” Kata yeoja lain sambil cemberut.
“Waeyo?”
“Yah
kau tau dia itu bagaikan seorang Putri. Aku sempat mencari-cari informasi tentangnya
di internet. Dia itu anak jenius, kaya dan juga sangat cantik.”
“Ah
ne.. benar juga. Tapi apakah kalian tau gosip tentang Han Sung Young?”
“Hah?
Gosip apa?”
“Itu
loh.. Gosip bahwa dia tidak pernah pacaran sekalipun. Menurut gosip yang
beredar sih banyak namja yang menembaknya. Tapi dia tolak dengan alasan yang
sederhana.”
“Alasan
apa itu?”
“Katanya,
dia itu seorang pelajar yang berarti tugasnya belajar. Bukannya menghabiskan
waktu dengan hal yang tidak penting seperti berpacaran. Ck, terlalu aneh untuk
seorang yeoja seperti dia.”
“Wah
apa yang ada dipikiran nya ya? Masa hidupnya hanya dihabiskan untuk belajar
saja? Tidak seru! Jika aku jadi dia, aku akan berganti pacar setiap hari.
Hahahaha…” jawaban yeoja ini sontak sukses membuat teman-temannya langsung
menjitak kepalanya.
“YA
Appo! Kenapa kalian jadi menjitakku?”
“PAKE
TANYA!!” jawab teman-temannya serempak.
Tak
lama Choi Sonsaengnim pun datang diikuti seorang yeoja cantik.
“Annyeonghasimnikka….”
“Annyeonghasimnikka
sonsaengnim…” Jawab seisi kelas dengan lantang tanpa mengalihkan pandangan dari
yeoja yang berdiri disamping Choi Sonsaengnim.
“Anak-anak,
seperti yang sudah kalian ketahui. Hari ini kita mendapat murid baru. Mungkin
kalian sudah tau siapa dia. Tapi izinkanlah dia memperkenalkan diri. Sung
Young-ssi, silahkan perkenalkan diri anda.”
“ne.”
jawab Sung Young dengan sopan namun tetap dingin.
“Hello
guys. My Name is Han Sung Young. Nice To Meet You.” Kata Sung Young tanpa mau
basa-basi.
“Baiklah
Sung Young-ssi, kau boleh duduk dibarisan paling belakang.”
Sung
Young melihat sekilas kearah belakang lalu bertanya “Songsaengnim? Dengan namja
kucel itu?”
“NE??”
“Oh
anio.” Sung Young langsung berjalan kearah namja yang ia anggap kucel itu.
Dengan sedikit enggan, Sung Young pun duduk.
Han
Sung Young menatap tajam mata namja itu saat namja itu meliriknya sebentar.
Namja itu hanya menggeleng lalu melipat tangannya di dada.
KRING….KRING….KRING….
Suara
bel istirahat pun berbunyi. Semua murid berhambur ke kantin. Terkecuali Sung Young
dan namja disebelahnya. Namja itu mengeluarkan sebuah komik dari dalam tas-nya
lalu membacanya dengan asyik. Sedangkan Sung Young masih saja mengerjakan tugas
yang diberikan Choi Sonsaengnim.
“Eheemmm..”
namja disebelah Sung Young berdeham sambil melirik Sung Young sekilas.
“Kau
kenapa? Sedang batuk? Hah?” Tanya Sung Young
dengan nada dingin ciri khas-nya.
“Ne?
Anio. Tenggorokanku sedikit gatal. Em, ngomong-ngomong sejak tadi kita belum
berkenalan. Perkenalkan. Namaku Jong In.
Kim Jong In.” kata Jong In sambil mengulurkan tangannya.
Melihat
itu Sung Young hanya menggeleng lalu
kembali sibuk mengerjakan tugasnya.
“Tidak
usah kuperkenalkan kau juga sudah tahu siapa aku. Benarkan?” Tanya Sung Young
tanpa melihat Jong In sama sekali.
“Sebenarnya
iya. Tapi apa salahnya berkenalan dengan teman sebangku? Aku hanya ingin
berteman denganmu saja.” Jawab Jong In sambil menghembuskan nafas lalu membaca
komiknya lagi.
Tak
lama, Park Chanyeol datang. “Sung Young!! Ayo kita ke kantin.” Teriak Chanyeol
sambil menghampiri meja Sung Young. Ia duduk
tepat didepan bangku yang ditempati Sung Young. Sung Young mengangkat
wajah untuk melihat Chanyeol lalu tersenyum.
“Ayo!
Ppalli kajja.”
“Ne!
Tunggu sebentar. Bukankah kau Jong In?” Chanyeol menunjuk kearah Jong In. Jong
In menurunkan komiknya dan mengangguk.
“Kau
duduk bersama Sung Young?” Tanya Chanyeol lagi.
“Kau
kenal dia?” Sung Young bertanya kepada Chanyeol dengan tatapan heran.
“Ah
Ne, dia tetangga ku dulu. Setiap hari kami main bola bersama. Kau sudah
berkenalan dengannya kan?”
“Oh,
dia temanmu yeol? Ah, aku belum sempat berkenalan dengannya. Annyeong. Han Sung
Young imnida. Namamu siapa?” SungYoung mengulurkan tangannya sambil tersenyum
manis.
JONG
IN POV
“Oh,
dia temanmu yeol? Ah, aku belum sempat berkenalan dengannya. Annyeong. Han Sung
Young imnida. Namamu siapa?”
haha
pintar sekali yeoja itu berakting. Padahal jelas-jelas ia bersikap dingin
terhadapku tadi. Dan ketika tahu bahwa aku temannya Chanyeol, ia baru bersikap
ramah. Haha. Han Sung Young, leluconmu sungguh tidak lucu. Omo! Bahkan sekarang
ia tersenyum semanis itu terhadapku. Benar benar sulit dipercaya.
“Aku
Kim Jong In. Kan aku sudah memperkenalkan diri tadi. Kau ini kenapa?” aku
sengaja ingin membuatnya sedikit malu didepan Chanyeol. Aku ingin tahu
bagaimana responnya.
“Hah?
Benarkah? Em, mungkin aku terlalu serius belajar tadi sehingga tidak mendengar
kau berbicara. Hehe. Chanyeol~a, ayo kita ke kantin sekarang.” Ck. Ia sangat
pintar. Ouch, dan lihat sekarang! Ia langsung menggandeng tangan Chanyeol dan
pergi keluar. Tidak tahu malu.
“Jong
In, ayo kekantin bersama.” Chanyeol meneriakiku dari depan pintu kelas. Aku
melihat wajah Sung Young agak memerah. Aku tersenyum evil lalu berlari
menghampiri Chanyeol.
SUNG
YOUNG POV
Aish!
Mengapa Chanyeol bisa mengenal namja kucel seperti dia? Selain kucel, ia juga
sangat menyebalkan. Ia membuatku hamper
malu di depan Chanyeol tadi. Untung aku bisa menghindarinya. Tapi apa yang bisa
aku lakukan sekarang? Chanyeol mengajak namja kucel itu untuk pergi ke kantin
bersama kami. Apa aku tidak salah dengar? Oh My God, sepanjang hidupku baru
kali ini aku dibuat malu oleh seorang namja. Biasanya semua namja akan tunduk
dihadapanku. Dan sekarang? Apa dunia akan berakhir? Aish! Molla!
“Sung
Young~a, bagaimana kelas mu hari ini? Menyenangkan bukan?” Chanyeol bertanya
padaku dengan nada manis yang selalu ia ucapkan kepadaku.
“Sebenarnya
tidak yeol. Ini materi yang aku pelajari 2 tahun lalu. Tidak menantang sama
sekali. Tidak mengasyikkan.” Aku sedikit mengurucutkan bibirku. Aku lihat si
namja kucel sedikit terkekeh. Sialan dia. Apa maksudnya? Apakah ia mempunyai
dendam padaku hanya karena ditolak berkenalan? Kekanakkan.
“Jeongmal?
Apakah kita harus pindah ke Jerman lagi?”
“Chanyeol,
jangan mulai gila.” Aku memutar bola mataku.
“Haha
mian. Aku hanya bercanda Young,”
“Yeol,
kau mau pesan apa? Biar aku saja yang memesan. Kau duduk saja dengan Sung Young-ssi.”
Namja kucel itu menawarkan bantuan kepada Chanyeol. Tapi aku agak aneh
mendengarnya memanggil namaku dengan bahasa formal.
Chanyeol
tampak berfikir sebentar. “Em, aku bingung. Aku ingin memesan sendiri saja.
Sung Young, kau mau apa?”
“Aku
mau pesan apa yang kau pesan. Kesetiaan seorang sahabat. Hehe.”
“Haha
ne. kau tunggu di meja itu ya. Aku dan Jong In segera kembali.” Kata Chanyeol
sambil menunjuk meja kosong dibelakangku.
“Ne.”
AUTHOR
POV
Suasana
kantin semakin ramai karena semakin banyak siswa yang masuk. Mulai dari anak
kelas satu, anak pembuat rusuh, sampai anak popular seperti atlet kasti dan
taekwondo. Ada juga yang paling popular di tahun ini, atlet basket. Tahun ini
mereka berhasil meraih 9 penghargaan sekaligus. Basket memang sedang
tenar-tenarnya. Hampir semua yeoja mengagumi anak basket.
Ketika
anak basket lewat, kantin mendadak hening. Hanya terdengar obrolan dari anak
basket itu sendiri. Sung Young yang duduk di dekat pintu masuk merasa risih
melihat segerombolan anak basket yang berisik itu. Ia juga merasa heran dengan
keheningan Kantin yang tiba-tiba.
Ketika
mereka duduk, Kantin mulai ramai lagi.
Xi
Luhan. Salah satu anak basket yang
banyak dikagumi karena bakatnya sekaligus wajahnya. Wajahnya yang baby face
mampu menghipnotis sebagian besar wanita di “Han High School”. Kedua orangtua
nya orang china asli. Namun ia lahir dan besar di korea.
“ya!
Luhan~a…” salah satu teman Luhan berbisik tepat di telinga Luhan.
“wae?”
“Bukankah
wanita yang duduk di dekat pintu itu yang bernama Han Sung Young?”
Luhan
tersentak, membulatkan matanya dan langsung menengok ke arah Sung Young. “Sepertinya
i..i..iya.”
“Wah,
neomu yeppeo. Aku dengar ia tidak mudah bergaul dengan orang luar. Luhan~a, kau
kan banyak dikagumi para wanita. Apakah kau bisa membuat wanita yang satu ini mengagumimu
hah?”
“Entahlah.
Tapi aku akan mencobanya.” Luhan berkata dengan terus menatap Sung Young. Dengan
beraninya, ia berdiri dan bermaksud menghampiri Sung Young. Teman-teman
se-clubnya sempat saling berbisik. Tak lama mereka berteriak tak karuan dengan
lantang. Ada yang meneriaki ‘Luhan,fighting!’, ‘Luhan, kau pasti berhasil!’ dan
banyak dukungan.
Sung
Young malah tidak sadar sama sekali bahwa Luhan menghampirinya. Ia hanya
menunduk sambil memainkan kuku-kuku jarinya yang bersih dan cantik.
“Annyeong!”
Luhan menyapa Sung Young sekaligus menyembunyikan tangan kanannya dibalik kepalanya.
Sejujurnya ia merasa sedikit canggung.
SUNG
YOUNG POV
Ya
tuhan, apakah Chanyeol sebegitu binggungnya memilih makanan hingga menghabiskan
waktu selama ini. Aku sudah benar-benar bosan kali ini. Aku memandang kuku-kuku
ku yang masih terlihat bersih. Lalu memainkannya untuk menghindari rasa
bosanku. Aku memang sering memainkan kuku-kuku tanganku. Bahkan Chanyeol sudah
tahu hobi anehku ini. Ia tahu jika aku sedang memainkan kuku jariku, aku pasti
sedang bosan. Ah, Chanyeol memang sahabat karibku. Bahkan ia tahu hal-hal kecil
tentang diriku. Hebat.
“Annyeong!”
aku mendengar ada orang yang berbicara. Sepertinya bicara denganku. Suara nya
terdengar dekat. Aku menoleh. Dan benar saja, ada seorang namja yang sedang
berdiri di hadapanku. Aku tidak mengenali ia sama sekali. Tapi aku cukup
terpesona dengan wajahnya. Wajahnya terlihat imut. Tangan kanan nya ia
sembunyikan dibalik kepalanya. Sepertinya ia canggung. Ia terlihat lebih manis
ketika sedang canggung.
Aish!
Han Sung Young, apa yang sedang kau fikirkan? Jangan bilang kau sedang jatuh
cinta? Ini mustahil. Aku tidak pernah sampai terpesona ini pada seorang namja. Apalagi
pada pertemuan pertama. Aneh.
“Ne,
Annyeong. Ada apa?” aku menjawab dengan nada dinginku.
“Boleh
aku duduk disini?”
“Ah,
silahkan saja.”
“Kau
sendirian?”
“Tidak.
Aku bersama teman. Ia sedang memesan makanan sekarang.”
“Ooh,
begitu.”
“Ne.
Kau siapa?” hah, aku menyerah. Aku ingin tahu siapa dia. Damn!
“Ah,
aku lupa memperkenalkan diriku. Naneun Xi Luhan imnida. Kau Han Sung Young kan?”
“Ne.
ternyata kau sudah tau namaku.” Aku menyunggingkan senyuman yang cukup manis.
Ia melihatku dengan tatapan senang dan ramah.
“Tentu
saja. Bahkan kau sudah populer sebelum datang kesini. Senang berkenalan
denganmu.” Yayaya, tanpa kau bilang aku juga tahu kalau kau senang berkenalan
dengan ku. Haha.
Dari
balik punggung namja bernama Luhan itu aku melihat Chanyeol dan si namja kucel
datang menghampiri meja yang aku tempati. Aku melambaikan tangan kepada
Chanyeol. Melihat aku melambaikan tangan, Luhan menoleh ke belakang dan
ekspresi wajahnya terlihat jengkel saat melihat Chanyeol.
“Itu
temanmu?” Luhan bertanya dengan ekspresi tidak senang-nya.
“Iya.
Kenapa?”
“Temanmu
pria? Atau dia pacarmu?”
“Apa
yang kau bicarakan? Bahkan aku tidak pernah pacaran sama sekali.”
“Hah?
Cheongmal?” Luhan menunjukkan ekspresi terkejutnya.
>>>To Be
Continued<<<
Well, thanks banget buat yang udah baca ff nya sampai akhir.
Maaf juga kalau ada kata-kata yang kurang pas dihati para exotics semua. Sebenernya
saya ini hanya seorang junior dalam membuat ff. Dan saya sangat menerima
kritik&saran dari kalian semua. Bagi yang udah baca, RCL please. Satu
jempol kalian sangat berharga bagi saya. Dan sedikit kritikan dari kalian,
sangat membantu bagi saya agar di masa depan saya dapat berkarya lebih baik
lagi. Gomawoyo chingu…….