Selasa, 02 April 2013

[FANFICTION] 시간아 멈춰라 (Sweet) Part 1




Title                       :  시간아 멈춰라 (Sweet) Part 1
Author                    :  Vhya Syahkuan-za
Main Cast                :
- Han Sung Young
-  Kim Jong In
-Xi Luhan
-  Park Chanyeol
-  Goo Jaehee
Genre                   :  School life, Love Story, etc.
Length                  :  Captered
Rating                  :  T (Remaja)
Disclaimer             :  All Cast is Mix Language. Sorry if Typo. Don't COPAS!!
Facebook              :  Vhya Syahkuan-za
Twitter                :  @vhya_zaElf
Blog                    :  vhyazakpop.blogspot.com


AUTHOR POV
Yeoja itu turun dari mobilnya dengan anggun dan dengan sombongnya. Semua mata tertuju padanya. Para namja yang melihatnya mulai berbisik-bisik.
“Omo! Cantiknya dia.”
“Mmm, andai dia yeojachingu-ku. Aku akan menjaganya kemanapun dia pergi. Haha.”
Walaupun mereka berbisik dengan sangat pelan, namun Yeoja itu masih dapat mendengar apa yang dibicarakan kedua namja yang berada didekat ia berdiri. Yeoja itu menengok sebentar kearah kedua namja tadi dan sedikit tersenyum. Melihat itu, kedua namja itu menjadi salah tingkah. Yeoja itu makin geli melihatnya. Dia pun menghampiri kedua namja itu.
“Annyeong!” sapa yeoja itu namun dengan nada dingin.
“Eoh, Mm, An..an..nyeong Sung Young-ssi. A..a..da apa?” jawab namja yang lebih tinggi dengan gugup.
“Wow! Bahkan kau sudah tau namaku. Haha. Hei! Lihatlah! Kau ini lelaki! Masa nada bicaramu bisa gugup seperti itu. Bahkan tanganmu sedikit bergetar. Tenanglah. Aku bukan Monster yang akan memakanmu.” Jawab yeoja bernama Sung Young itu dengan nada meremehkan.
“…..” Kedua namja itu hanya terdiam. Bahkan namja yang lebih pendek sedikit ketakutan dan hanya menunduk dari tadi.
“Ck, dengarkan aku! Aku tak suka ada orang yang membicarakan aku dibelakangku. Bicara buruk maupun baik, aku tetap tidak suka. Jika ingin berbicara sesuatu tentangku, langsung saja berbicara didepanku. Jangan dibelakangku. Oke, aku sudah selesai. Sampai jumpa.” Sung Young pun menunjukkan senyum evil-nya yang paling manis. Setelah itu ia pergi meninggalkan kedua namja itu.
Payah’ kata Sung Young dalam hati.

SUNG YOUNG POV

Payah’ kataku dalam hati.
Hm, aku tidak habis pikir dengan sikap para murid disini. Apa sih yang membuat mereka suka bergosip? Yeoja maupun Namja tetap saja suka bergosip. Dan yang membuat aku kesal adalah karena AKU yang menjadi bahan gosip mereka. Mengapa mereka ingin sekali tau tentangku? Apa itu menarik? Yayaya, aku tau aku adalah seorang anak dari Han Sung Tae, Orang terkaya di Korea Selatan yang sekaligus pemilik sekolah ini. Dan 99% orang yang bertemu denganku akan mengatakan bahwa aku cantik. Bagaimana tidak? Eomma-ku adalah seorang aktris berkebangsaan Kanada yang cantik, tentu saja itu menurun ke anaknya. Tapi apakah kau tau? Banyak hal yang aku benci dari kehidupanku yang hampir sempurna ini. Semuanya terlihat basi dan membosankan. Hanya satu hal yang membuatku merasa tenang dan itu sangat menyenangkan. Belajar. Mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Tapi aku yakin , banyak orang diluar sana yang sependapat denganku bahwa belajar itu membuat hati lebih tenang dan menyenangkan.
Park Chanyeol. Dialah pria yang membuatku sedikit lebih nyaman belajar. Ya, bisa dibilang dia penyelamatku. Aku tidak tau akan jadi seseorang seperti apa aku ini tanpa Belajar. Dia, Chanyeol, selalu mengajariku tentang bagimana menikmati hidup dengan penuh makna dan bermanfaat. Aku dan Chanyeol adalah murid pindahan dari Jerman. Kami berdua mendapatkan beasiswa belajar di Jerman ketika kami masih SMP. Dan sekarang disinilah kami, Kami kembali ke Korea Selatan.
Awalnya aku senang dapat kembali ke Korea. Tapi itu semua itu berubah ketika aku tahu betapa terkenalnya aku dan Chanyeol disini. Bahkan kami sudah banyak dibicarakan oleh guru sebelum pindah kesini. Itu semua karena kami anak jenius. Sekolah manapun memperebutkan kami. Dan beruntung sekali sekolah ini karena dapat dua siswa jenius sekaligus. Tentu saja hal ini disengaja, ini adalah sekolah milik appa-ku. Jadi aku memutuskan untuk masuk ke sekolah ini. Dan Chanyeol lebih memilih mengikutiku. ‘Kesetiaan seorang sahabat’ katanya saat ditanya mengapa dia mengikutiku ke sekolah ini.

JONG IN POV

“Kim Jong In?” Aku menengok saat ada yang memanggilku.
“Oh ya Tuhan. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu lagi. Kau pasti semakin jenius Park Chanyeol” kataku sambil memukul pundaknya.
“Hehe. Bisa saja kau. Jangan terlalu berlebihan memujiku. Aku bisa menjadi semakin sombong. Haha.”
“Ne. Haha. Bagaimana kabarmu?”
“Bisa kau lihat sendiri. Aku sehat dan bahagia. Bagaimana denganmu? Sepertinya otot lenganmu mulai tumbuh. Apakah kau seorang atlet sekarang?"
“Anio. Hanya seorang Dancer yang selalu ketagihan nge-dance."
“Ooo.. I see. Bisakah kita bertemu di lain waktu? Rasanya sudah lama sekali tidak bertemu sahabat karibku dulu.” Katanya sambil menyunggingkan sebuah senyuman.
“Tentu bisa. Kapan?”
“Entahlah. Jika aku ada waktu. Mm, ige..” kata Chanyeol sambil menyodorkan kartu namanya kepadaku. Wah hebat sekali dia, masih pelajar tapi sudah memiliki kartu nama.
“Itu nomor  ponselku. Dan berilah nomor ponselmu agar aku bisa menghubungimu dilain waktu.”
“Baiklah.” Aku mengetikkan nomor yang ada di kartu nama Chanyeol dan menelfonnya.
“Sudah terhubung?” tanyaku. Chanyeol menggangguk lalu berpamitan.

AUTHOR POV

-At Classroom-
“Apa kau tau bahwa Han Sung Young akan masuk ke kelas kita?” ucap salah saeorang yeoja kepada teman temannya.
“Mwo? Cheongmal?”
“Ne. aku juga terkejut saat pertama kali mendengarnya.”
“Aku pasti akan sangat iri ketika melhatnya.” Kata yeoja lain sambil cemberut.
“Waeyo?”
“Yah kau tau dia itu bagaikan seorang Putri. Aku sempat mencari-cari informasi tentangnya di internet. Dia itu anak jenius, kaya dan juga sangat cantik.”
“Ah ne.. benar juga. Tapi apakah kalian tau gosip tentang Han Sung Young?”
“Hah? Gosip apa?”
“Itu loh.. Gosip bahwa dia tidak pernah pacaran sekalipun. Menurut gosip yang beredar sih banyak namja yang menembaknya. Tapi dia tolak dengan alasan yang sederhana.”
“Alasan apa itu?”
“Katanya, dia itu seorang pelajar yang berarti tugasnya belajar. Bukannya menghabiskan waktu dengan hal yang tidak penting seperti berpacaran. Ck, terlalu aneh untuk seorang yeoja seperti dia.”
“Wah apa yang ada dipikiran nya ya? Masa hidupnya hanya dihabiskan untuk belajar saja? Tidak seru! Jika aku jadi dia, aku akan berganti pacar setiap hari. Hahahaha…” jawaban yeoja ini sontak sukses membuat teman-temannya langsung menjitak kepalanya.
“YA Appo! Kenapa kalian jadi menjitakku?”
“PAKE  TANYA!!” jawab teman-temannya serempak.
Tak lama Choi Sonsaengnim pun datang diikuti seorang yeoja cantik.
“Annyeonghasimnikka….”
“Annyeonghasimnikka sonsaengnim…” Jawab seisi kelas dengan lantang tanpa mengalihkan pandangan dari yeoja yang berdiri disamping Choi Sonsaengnim.
“Anak-anak, seperti yang sudah kalian ketahui. Hari ini kita mendapat murid baru. Mungkin kalian sudah tau siapa dia. Tapi izinkanlah dia memperkenalkan diri. Sung Young-ssi, silahkan perkenalkan diri anda.”
“ne.” jawab Sung Young dengan sopan namun tetap dingin.
“Hello guys. My Name is Han Sung Young. Nice To Meet You.” Kata Sung Young tanpa mau basa-basi.
“Baiklah Sung Young-ssi, kau boleh duduk dibarisan paling belakang.”
Sung Young melihat sekilas kearah belakang lalu bertanya “Songsaengnim? Dengan namja kucel itu?”
“NE??”
“Oh anio.” Sung Young langsung berjalan kearah namja yang ia anggap kucel itu. Dengan sedikit enggan, Sung Young pun duduk.
Han Sung Young menatap tajam mata namja itu saat namja itu meliriknya sebentar. Namja itu hanya menggeleng lalu melipat tangannya di dada.
KRING….KRING….KRING….
Suara bel istirahat pun berbunyi. Semua murid berhambur ke kantin. Terkecuali Sung Young dan namja disebelahnya. Namja itu mengeluarkan sebuah komik dari dalam tas-nya lalu membacanya dengan asyik. Sedangkan Sung Young masih saja mengerjakan tugas yang  diberikan Choi Sonsaengnim.

“Eheemmm..” namja disebelah Sung Young berdeham sambil melirik Sung Young sekilas.
“Kau kenapa? Sedang batuk? Hah?” Tanya Sung Young  dengan nada dingin ciri khas-nya.
“Ne? Anio. Tenggorokanku sedikit gatal. Em, ngomong-ngomong sejak tadi kita belum berkenalan. Perkenalkan. Namaku  Jong In. Kim Jong In.” kata Jong In sambil mengulurkan tangannya.
Melihat itu Sung Young  hanya menggeleng lalu kembali sibuk mengerjakan tugasnya.
“Tidak usah kuperkenalkan kau juga sudah tahu siapa aku. Benarkan?” Tanya Sung Young tanpa melihat Jong In sama sekali.
“Sebenarnya iya. Tapi apa salahnya berkenalan dengan teman sebangku? Aku hanya ingin berteman denganmu saja.” Jawab Jong In sambil menghembuskan nafas lalu membaca komiknya lagi.
Tak lama, Park Chanyeol datang. “Sung Young!! Ayo kita ke kantin.” Teriak Chanyeol sambil menghampiri meja Sung Young. Ia duduk  tepat didepan bangku yang ditempati Sung Young. Sung Young mengangkat wajah untuk melihat Chanyeol lalu tersenyum.
“Ayo! Ppalli kajja.”
“Ne! Tunggu sebentar. Bukankah kau Jong In?” Chanyeol menunjuk kearah Jong In. Jong In menurunkan komiknya dan mengangguk.
“Kau duduk bersama Sung Young?” Tanya Chanyeol lagi.
“Kau kenal dia?” Sung Young bertanya kepada Chanyeol dengan tatapan heran.
“Ah Ne, dia tetangga ku dulu. Setiap hari kami main bola bersama. Kau sudah berkenalan dengannya kan?”
“Oh, dia temanmu yeol? Ah, aku belum sempat berkenalan dengannya. Annyeong. Han Sung Young imnida. Namamu siapa?” SungYoung mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis.

JONG IN POV

“Oh, dia temanmu yeol? Ah, aku belum sempat berkenalan dengannya. Annyeong. Han Sung Young imnida. Namamu siapa?”
haha pintar sekali yeoja itu berakting. Padahal jelas-jelas ia bersikap dingin terhadapku tadi. Dan ketika tahu bahwa aku temannya Chanyeol, ia baru bersikap ramah. Haha. Han Sung Young, leluconmu sungguh tidak lucu. Omo! Bahkan sekarang ia tersenyum semanis itu terhadapku. Benar benar sulit dipercaya.
“Aku Kim Jong In. Kan aku sudah memperkenalkan diri tadi. Kau ini kenapa?” aku sengaja ingin membuatnya sedikit malu didepan Chanyeol. Aku ingin tahu bagaimana responnya.
“Hah? Benarkah? Em, mungkin aku terlalu serius belajar tadi sehingga tidak mendengar kau berbicara. Hehe. Chanyeol~a, ayo kita ke kantin sekarang.” Ck. Ia sangat pintar. Ouch, dan lihat sekarang! Ia langsung menggandeng tangan Chanyeol dan pergi keluar. Tidak tahu malu.
“Jong In, ayo kekantin bersama.” Chanyeol meneriakiku dari depan pintu kelas. Aku melihat wajah Sung Young agak memerah. Aku tersenyum evil lalu berlari menghampiri Chanyeol.

SUNG YOUNG POV

Aish! Mengapa Chanyeol bisa mengenal namja kucel seperti dia? Selain kucel, ia juga sangat menyebalkan. Ia membuatku  hamper malu di depan Chanyeol tadi. Untung aku bisa menghindarinya. Tapi apa yang bisa aku lakukan sekarang? Chanyeol mengajak namja kucel itu untuk pergi ke kantin bersama kami. Apa aku tidak salah dengar? Oh My God, sepanjang hidupku baru kali ini aku dibuat malu oleh seorang namja. Biasanya semua namja akan tunduk dihadapanku. Dan sekarang? Apa dunia akan berakhir? Aish! Molla!
“Sung Young~a, bagaimana kelas mu hari ini? Menyenangkan bukan?” Chanyeol bertanya padaku dengan nada manis yang selalu ia ucapkan kepadaku.
“Sebenarnya tidak yeol. Ini materi yang aku pelajari 2 tahun lalu. Tidak menantang sama sekali. Tidak mengasyikkan.” Aku sedikit mengurucutkan bibirku. Aku lihat si namja kucel sedikit terkekeh. Sialan dia. Apa maksudnya? Apakah ia mempunyai dendam padaku hanya karena ditolak berkenalan? Kekanakkan.
“Jeongmal? Apakah kita harus pindah ke Jerman lagi?”
“Chanyeol, jangan mulai gila.” Aku memutar bola mataku.
“Haha mian. Aku hanya bercanda Young,”
“Yeol, kau mau pesan apa? Biar aku saja yang memesan. Kau duduk saja dengan Sung Young-ssi.” Namja kucel itu menawarkan bantuan kepada Chanyeol. Tapi aku agak aneh mendengarnya memanggil namaku dengan bahasa formal.
Chanyeol tampak berfikir sebentar. “Em, aku bingung. Aku ingin memesan sendiri saja. Sung Young, kau mau apa?”
“Aku mau pesan apa yang kau pesan. Kesetiaan seorang sahabat. Hehe.”
“Haha ne. kau tunggu di meja itu ya. Aku dan Jong In segera kembali.” Kata Chanyeol sambil menunjuk meja kosong dibelakangku.
“Ne.”

AUTHOR POV

Suasana kantin semakin ramai karena semakin banyak siswa yang masuk. Mulai dari anak kelas satu, anak pembuat rusuh, sampai anak popular seperti atlet kasti dan taekwondo. Ada juga yang paling popular di tahun ini, atlet basket. Tahun ini mereka berhasil meraih 9 penghargaan sekaligus. Basket memang sedang tenar-tenarnya. Hampir semua yeoja mengagumi anak basket.
Ketika anak basket lewat, kantin mendadak hening. Hanya terdengar obrolan dari anak basket itu sendiri. Sung Young yang duduk di dekat pintu masuk merasa risih melihat segerombolan anak basket yang berisik itu. Ia juga merasa heran dengan keheningan Kantin yang tiba-tiba.
Ketika mereka duduk, Kantin mulai ramai lagi.
Xi Luhan. Salah satu anak  basket yang banyak dikagumi karena bakatnya sekaligus wajahnya. Wajahnya yang baby face mampu menghipnotis sebagian besar wanita di “Han High School”. Kedua orangtua nya orang china asli. Namun ia lahir dan besar di korea.
“ya! Luhan~a…” salah satu teman Luhan berbisik tepat di telinga Luhan.
“wae?”
“Bukankah wanita yang duduk di dekat pintu itu yang bernama Han Sung Young?”
Luhan tersentak, membulatkan matanya dan langsung menengok ke arah Sung Young. “Sepertinya i..i..iya.”
“Wah, neomu yeppeo. Aku dengar ia tidak mudah bergaul dengan orang luar. Luhan~a, kau kan banyak dikagumi para wanita. Apakah kau bisa membuat wanita yang satu ini mengagumimu hah?”
“Entahlah. Tapi aku akan mencobanya.” Luhan berkata dengan terus menatap Sung Young. Dengan beraninya, ia berdiri dan bermaksud menghampiri Sung Young. Teman-teman se-clubnya sempat saling berbisik. Tak lama mereka berteriak tak karuan dengan lantang. Ada yang meneriaki ‘Luhan,fighting!’, ‘Luhan, kau pasti berhasil!’ dan banyak dukungan.
Sung Young malah tidak sadar sama sekali bahwa Luhan menghampirinya. Ia hanya menunduk sambil memainkan kuku-kuku jarinya yang bersih dan cantik.
“Annyeong!” Luhan menyapa Sung Young sekaligus menyembunyikan tangan kanannya dibalik kepalanya. Sejujurnya ia merasa sedikit canggung.

SUNG YOUNG POV

Ya tuhan, apakah Chanyeol sebegitu binggungnya memilih makanan hingga menghabiskan waktu selama ini. Aku sudah benar-benar bosan kali ini. Aku memandang kuku-kuku ku yang masih terlihat bersih. Lalu memainkannya untuk menghindari rasa bosanku. Aku memang sering memainkan kuku-kuku tanganku. Bahkan Chanyeol sudah tahu hobi anehku ini. Ia tahu jika aku sedang memainkan kuku jariku, aku pasti sedang bosan. Ah, Chanyeol memang sahabat karibku. Bahkan ia tahu hal-hal kecil tentang diriku. Hebat.
“Annyeong!” aku mendengar ada orang yang berbicara. Sepertinya bicara denganku. Suara nya terdengar dekat. Aku menoleh. Dan benar saja, ada seorang namja yang sedang berdiri di hadapanku. Aku tidak mengenali ia sama sekali. Tapi aku cukup terpesona dengan wajahnya. Wajahnya terlihat imut. Tangan kanan nya ia sembunyikan dibalik kepalanya. Sepertinya ia canggung. Ia terlihat lebih manis ketika sedang canggung.
Aish! Han Sung Young, apa yang sedang kau fikirkan? Jangan bilang kau sedang jatuh cinta? Ini mustahil. Aku tidak pernah sampai terpesona ini pada seorang namja. Apalagi pada pertemuan pertama. Aneh.
“Ne, Annyeong. Ada apa?” aku menjawab dengan nada dinginku.
“Boleh aku duduk disini?”
“Ah, silahkan saja.”
“Kau sendirian?”
“Tidak. Aku bersama teman. Ia sedang memesan makanan sekarang.”
“Ooh, begitu.”
“Ne. Kau siapa?” hah, aku menyerah. Aku ingin tahu siapa dia. Damn!
“Ah, aku lupa memperkenalkan diriku. Naneun Xi Luhan imnida. Kau Han Sung Young kan?”
“Ne. ternyata kau sudah tau namaku.” Aku menyunggingkan senyuman yang cukup manis. Ia melihatku dengan tatapan senang dan ramah.
“Tentu saja. Bahkan kau sudah populer sebelum datang kesini. Senang berkenalan denganmu.” Yayaya, tanpa kau bilang aku juga tahu kalau kau senang berkenalan dengan ku. Haha.
Dari balik punggung namja bernama Luhan itu aku melihat Chanyeol dan si namja kucel datang menghampiri meja yang aku tempati. Aku melambaikan tangan kepada Chanyeol. Melihat aku melambaikan tangan, Luhan menoleh ke belakang dan ekspresi wajahnya terlihat jengkel saat melihat Chanyeol.
“Itu temanmu?” Luhan bertanya dengan ekspresi tidak senang-nya.
“Iya. Kenapa?”
“Temanmu pria? Atau dia pacarmu?”
“Apa yang kau bicarakan? Bahkan aku tidak pernah pacaran sama sekali.”
“Hah? Cheongmal?” Luhan menunjukkan ekspresi terkejutnya.
>>>To Be Continued<<<
Well, thanks banget buat yang udah baca ff nya sampai akhir. Maaf juga kalau ada kata-kata yang kurang pas dihati para exotics semua. Sebenernya saya ini hanya seorang junior dalam membuat ff. Dan saya sangat menerima kritik&saran dari kalian semua. Bagi yang udah baca, RCL please. Satu jempol kalian sangat berharga bagi saya. Dan sedikit kritikan dari kalian, sangat membantu bagi saya agar di masa depan saya dapat berkarya lebih baik lagi. Gomawoyo chingu…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar